‘’SEJARAH BERDIRINYA PERGURUAN SILAT CAMAR PUTIH BANTEN’’
*PERGURUAN CAMAR PUTIH* bermula dari Perguruan Pasundan yang di koordinir oleh Pak Kadir yaitu seorang tokoh PPSI (Persatuan Pencak Silat Seluruh Indonesia ) ditahun 1960.
Pada tahun 1969 Perguruan yang beraliran Pasundan yang dibina oleh Pak Kadir menyatakan mengundurkan diri ( menutup perguruan ).
*Berikut factor – factor tertutupnya Perguruan Pasundan* :
1. Guru Pengajar ( Pak Kadir ) berusia lanjut.
2. Tempat berlatih kurang memadai.
3. Belum sempat menurunkan senior ( asisten ).
Berhubung perguruan yang Bapak TB. Eddy M. Nalapraya BA tempat berlatih diri menutup perguruan, selanjutnya saya meneruskan ke Perguruan Sunan Gunung Jati yang berlokasi di Dataran Tinggi Cirebon Jawa Barat.
Pada tahun 1973 Bapak TB. Eddy M. Nalapraya BA mengadakan pendekatan dengan para tokoh – tokoh Persilatan Banten antara lain :
1. Tokoh pesilat dari perguruan T.T.K.D.H ( Cimande ).
2. Tokoh pesilat dari perguruan Bandrong.
3. Tokoh pesilat dari perguruan Gagak Lumayung.
4. Tokoh pesilat dari perguruan Jalak Rawi.
![]() | ||||
Logo Perguruan Camar Putih Banten (Versi Putih) |
Dari hasil pendekatan timbul menjadi persaudaraan, sehingga pada tahun 1974 Bapak TB. Eddy M. Nalapraya BA setiap 2 ( dua ) bulan sekali mengadakan tukar pengalaman dengan tokoh – tokoh tersebut.
Hasil seringnya tukar pengalaman dengan tokoh – tokoh Pesilat Banten maka timbulah suatu jurus – jurus gabungan dari pendekar – pendekar Banten.
Pada tahun1977 diangkatlah Bapak TB. Eddy M. Nalapraya BA oleh tokoh pesilat Banten untuk mengembangkan jurus – jurus gabungan tersebut, sehingga Bapak TB. Eddy M. Nalapraya BA diserahi oleh tokoh – tokoh pesilat Banten beberapa murid untuk di didik menjadi pewaris jurus gabungan tersebut.
Tahun 1978 jurus gabungan tersebut menyebar luas keseluruh daerah Banten antara lain sebagai berikut :
1. Didalam Aula S.M.E.P II Serang Banten.
2. Dilokasi Pertamina Log Uap III Merak Banten.
Pada tahun 1980 Perguruan “ Camar Putih ” resmi berdiri menjadi anggota I.P.S.I ( Ikatan Pencak Silat Indonesia ) dengan kata sepakat tokoh – tokoh tersebut maka sebagai tokoh pendidik Perguruan Camar Putih ialah Bapak *TB. Eddy M. Nalapraya BA Guru Besar Perguruan Camar Putih*.
![]() |
Lambang dan bendera Perguruan Camar Putih (versi hitam) |
*CAMAR PUTIH* ” adalah nama seekor burung laut, sesuai dengan jurus gabungan tersebut yang hampir keseluruhannya menyerupai gerakan burung dan tempat pengembangannya di tepi pantai Kulon Jawa Barat yang dikelilingi burung – burung Camar berterbangan.
*KESIMPULAN*
Timbulnya PERGURUAN CAMAR PUTIH adanya percampuran jurus dari berbagai aliran dari Jawa Barat, antara lain :
1. *Perguruan Pasundan* ……………………………………………………….. dari Pasundan
2. *Perguruan Sunan Gunung Jati* ……………………………………………... dari Cirebon
3. *Perguruan T.T.K.D.H ( Cimande )* …………………………........................ dari Bandung
4. *Perguruan Bandrong* ……………………………………………………….. dari Banten
5. *Perguruan Gagak Lumayung*………………………………………………. dari Banten
6. *Perguruan Jalak Rawi*………………………………………........................ dari Banten
Perbandingan dalam Perguruan Camar Putih sebagai berikut :
1. 75% dari aliran Banten
2. 25% dari aliran Bandung dan Cirebon
Pada tanggal 30 Agustus 2017/8 Djulhijjah 1438 H, Guru Besar Perguruan Camar Putih *TB. Eddy M. Nalapraya BA* meninggal dunia.
Dan sebagai penerus dan sekaligus pewaris Perguruan Camar Putih melalui *MUNAS KE – 2 Perguruan Camar Putih 10 desember 2017 maka ditunjuklah putra TB. Eddy M. Nalapraya BA yang bernama *FIZER MARIO PUTRA NALAPRAYA ( bergelar TUBAGUS SAEPI ANGIN )* untuk melanjutkan tugas membina dan mendidik murid Perguruan Camar Putih.
Demikian riwayat (sejarah berdirinya Perguruan Camar Putih didaerah Ujung Kulon Jawa Barat “Banten”).
Terimakasih.
Surabaya, 7 April 2018
Penyusun
*FIZER MARIO PUTRA NALAPRAYA*
*Guru Muda*
TB. Saipi Angin(putra CAMAR BANTEN):
BalasHapusDEBUS BANTEN
Sebuah maha karya para pendahulu dalam upaya penyebaran agama islam ditanah banten pada abad ke 15 masehi pada masa kesultanan banten, maulana hasanudin, debus secara masif dijadikan media dakwah untuk penyebaran agama islam. Dan juga dipergunakan untuk membangkitkan semangat dan kepercayaan diri para prajurit kesultanan banten saat berperang melawan penjajah pada masa kepemerintahan sultan ageng Tirtayasa pada abad ke 16 mahehi Hingga saat ini debus banten tetap dilestarikan sebagai perwujudan pelestarian budaya bangsa,
Perkumpulan debus banten indonesia sebagai organisasi budaya berkomitmen untuk perwujudan pelestarian budaya amanat undang undang republik indonesia tentang pemajuan kebudayaan no. 5 tahun 2017
TB. Saipi Angin(putra CAMAR BANTEN):
Assalamu'alaikum,,,
ulasan tentang
DEBUS BANTEN:
Dengan ini saya ingin memberikan ulasan sedikit tentang debus.
Debus adalah 4 unsur element yang terkandung didalamnya.yaitu : tanah,air api dan udara.
Dimana ulasan unsur2 tersebut terbagi beberapa macam golongan debus.
Debus gaung :
yang identik dengan KEKEBALANNYA dalam hal ini termasuk unsur /element tanah dan air.
Debus gintung :
Yang identik mengontrol PANAS juga DINGIN dalam hal ini termasuk unsur/element UDARA DAN API.
Debus gintung inilah yang sangat langkah dan hampir punah keberadaanya juga paling tua keberadaannya dan juga orang orang tertentu yang bisa memilikinya.
Itupun hanya tinggal beberapa padepokan/perguruan yang memilikinya Di daerah jawa barat.
Salam debus gintung...
Salam taleq...